Hukum Kausalitas Sebab Akibat - Hukum Kausalitas Sebab Akibat
Hukum Kausalitas Sebab Akibat[1]
“Sebab” sebagai sesuatu yang melahirkan akibat
mempunyai banyak pengertian:
a. Dilihat dari
kemestian adanya: ada sebab
yang mesti (necessary cause)dan sebab yang menjadikan (sufficient
cause).
Sebab yang mestinya adalah suatu
keadaan bila tidak ada maka akibatnya pun tidak ada. Tetapi dengan
adanya akibat sebab itu tidak harus terjadi. Contoh: api
menyebabkan adanya kebakaran rumah. Tanpa adanya
api kebakaran rumah tidak harus terjadi. Sedangkan
sebab yang menjadikan adalah adanya sesuatu menyebabkan timbulnya akibat. Tidak adanya sebab akibatpun tidak ada.atau dengan kata
lain,adanya sebab adanya akibat, tidak adanya
sebab tidak adanya akibat. Contoh:
adanya api menimbulkan adanya panas. Jika api
tidak ada maka panas pun tidak ada.
b. Dilihat dari
jaraknya dengan akibat:ada sebab yang langsung(dekat)ada sebab yang
jauh.
Yang dimaksud dengan sebab yang
langsung(dekat)ialah sebab yang langsung mengakibatkan peristiwa setelah sebab
itu terjadi. Sedangkan
sebab jauh ialah sebab yang mengakibatkan adanya peristiwa lain setelahnya tapi
diselingi oleh beberapa sebab yang lain. Contoh dalam
kasus dapat kita lihat berikut ini:
Tewasnya seorang mahasiswa. Ia tewas
ketika mobilnya berjalan dengan kecepatan tinggi ditabrak oleh mobil lain. Ia
mengendarai sebuah mobil. Ketika lampu
lalu lintas masih merah ia tetap jalan sehingga mobil yang berlawanan arah
menabraknya dan sekaligus menewaskannya. Mengapa ketika
lampu merah ia terus berjalan, karena ia
tergesa-gesa ingin sampai ke kampus. Kenapa ia
tergesa-gesa, karena ia akan mengikuti ujian, sedang hari
sudah siang, ia berangkat terlambat, kenapa ia
berangkat terlambat, karena malam
hari ia bergadang. Kenapa ia
bergadang, karena belajar untuk ujian besok dan seterusnya. Disini kita
lihat ada beberapa sebab yang menyebabkan kematian si mahasiswa. Namun kalau kita cermati ada penyebab langsung yaitu
melanggar lalu lintas hingga ditabrak oleh mobil lain,sedangkan sebab jauhnya
adalah mengikuti ujian.
c. Dilihat dari
akibat yang ditimbulkan.
Ada sebab yang satu menimbulkan
akibat yang satu juga seperti: terlau tegang mengakibatkan pingsan, tekanan
darah tinggi menyebabkan penyakit struk.dan sebagainya. Ada juga
sebab yang satu menyebabkan akibat yang banyak, contoh:
kemiskinan bisa menyebabkan kelaparan, kekafiran, pencurian, kebodohan,
pelacuran, dan sebagainya. Ada juga
sebab yang banyak menyebabkan akibat yang satu, contoh: keracunan, tertembak,
penyakit livers, sars. kesemuanya ini menyebabkan akibat yang satu yaitu
kematian.
1. Metode
Persetujuan.
Maksud metode ini adalah :’apabila
ada dua macam peristiwa atau lebih pada gejala yang diselidiki dan
masing-masing peristiwa itu mempunyai factor yang sama,maka factor itu
merupakan satu-satunya sebab bagi gejala yang diselidiki”. Contoh dapat
kita kemukakan adalah tentang penyakit tipus yang menyerang suatu desa. Tingkah laku
setiap pasien berbagai ragam dalam corak kehidupan sehari-hari dalam memenuhi
kebutuhan hidup, berbeda umur
dan latar belakang pendidikannya serta keadaan ekonominya, tetapi
kesemuanya bersamaan dalam hal menggunakan sumber air minum. Dengan
demikian sumber air merupakan factor yang ada pada setiap macam fenomena, maka dapat
disimpulkan bahwa air minum itulah yang menyebabkan timbulnya wabah tipus.
2. Metode
Perbedaan.
Maksud metode ini adalah :”jika
sebuah peristiwa mengandung gejala yang diselidiki dan sebuah peristiwa lain
yang tidak mengandungnya, namun
faktornya sama kecuali satu dan yang
satu itu terdapat pada peristiwa pertama maka factor satu-satunya itu yang
menyebabkan peristiwanya berbeda itu adalah factor yang tidak bisa dilepaskan
dari sebab terjadinya gejala. Contoh dapat
kita kemukakan adalah tentang penyakit tipus yang menyerang suatu desa. Tingkah laku
setiap pasien berbagai ragam dalam corak kehidupan sehari-hari dalam memenuhi
kebutuhan hidup, berbeda umur
dan latar belakang pendidikannya serta keadaan ekonominya, tetapi
kesemuanya bersamaan dalam hal menggunakan sumber air minum. Dengan
demikian sumber air merupakan factor yang ada pada setiap macam fenomena, maka dapat
disimpulkan bahwa air minum itulah yang menyebabkan timbulnya wabah tipus.
3. Metode Persamaan Variasi
Maksud metode ini adalah: “Apabila
suatu gejala yamg dengan sesuatu cara berubah ketika gejala lain berubah dengan
cara tertentu, maka gejala itu adalah sebab akibat dari gejala lain, atau
berhubungan secara sebab akibat”.
Contoh dari penerapan metode ini
adalah panas dengan air raksa pada thermometer. Panas itu menimbulkan kenaikan
air raksa. Kenaikan air raksa mempunyai variasi seperti variasi panas itu. Maka
air raksa dengan panas itu mempunyai hubungan sebab akibat.
4. Metode Sisasisihan
Maksud metode
ini adalah: “Jika ada peristiwa dalam keadaan tertentu ini merupakan akibat
dari factor yang mendahuluinya, maka sisia akibat yang terdapat pada peristiwa
itu pasti disebabkan oleh factor lain”. Contoh termasyhur dalam hal ini adalah
penemuan planet Neptunus, pada tahun 1846. Penemuan ini sebagai akibat perhitungan
terhadap orbit planet Uranus. Perhitungan terhadap orbit Uranus ini didasarkan
atas akibat yang telah diketahui dan akibat ini berasal dari sebab yang
dimiliki oleh planet-planet yang sudah diketahui. Tetapi ditemui perbedaan
antara orbit yang diperhitungkan dengan orbit yang disaksikan melalui teleskop.
Timbul pendapat bahwa tentu ada planet lain yang menjadi sebab bgai sisa akibat
itu. Berdasarkan dugaan itu maka Adams dari Cambridge dan Leverrier dari
Perancis bekerja sama menetapkan posisi planet lain yang menyebabkan gangguan
terhadap orbit Uranus. Pada tanggal 23 September 1846, Dr. Gill dari Royal
Academy of Berlin mengarahkan teleskop kea rah posisi planet pengganggu yang
telah diperhitungkan dan dalam tempo setengah jam saja ditemukan planet baru
yaitu planet Neptunus.
5. Metode Gabungan Persetujuan dan Perbedaan
Seperti namanya, metode ini
merupakan variasi dari metode Persetujuan dan Perbedaan. Maksud Metode ini adalah:
“Jika ada sekumpulan peristiwa dalam gejala tertentu hanya memiliki sebuah
factor yang bersamaan, sedangkan dalam beberapa peristiwa dimana gejala itu
tidak terjadi, dijumpai factor-faktor lainnya yang juga dijumpai pada saat
gejala itu terjadi kecuali sebuah factor yang bersamaan, maka factor ini
merupakan factor yang mempunyai hubungan kausal dengan gejala itu”. Contoh dari
penggunaan metode ini adalah sebagaimana kita meneliti sebab-sebab penyakit
tifus yang melanda suatu desa, tetapi diperhitungkan juga factor-faktor lainnya
terhadap orang yang tidak terkena penyakit tifus di desa itu.
C. Kekeliruan Dalam Penalaran
Kausalitas
Kekeliruan yang sering terjadi di
kalangan orang-orang yang kurang cermat berfikir adalah Post hoc propter hoc
artinya suatu penalaran yang menyatakan bahwa ini terjadi sesudah itu terjadi,
maka ini merupakan akibat dari itu. Dengan kata lain, suatu kekeliruan karena
mengakui sesuatu yang terjadi berurutan maka peristiwa yang kedua merupakan
akibat dari peristiwa pertama atau yang mendahuluinya. Kita telah mengetahui
bahwa untuk membuktikan hubungan sebab akibat suatu peristiwa tentu tidak
sekedar menyimpulkan bahwa peristiwa kedua merupakan akibat dari peristiwa
pertama. Contoh kasar dari cara penalran ini adalah:
Sesudah ayam berkokok maka terbitlah
siang. Jadi siang terbit karena ayam berkokok.
Setelah ia bermalam di sini, pabrik
ini kecurian setengah milyar. Karena itu pastilah dia pencurinya.
Setelah tanggal 17 Agustus ini harga
barang-barang pokok turun tajam. Jadi tanggal 17 merupakan angka keramat yang
menyebabkan harga-harga barang-barang pokok turun.
Jelas, kekeliruan ini terjadi karena
melihat peristiwa yang ada secara sepintas. Untuk menentukan bahwa suatu
peristiwa itu merupakan sebab bagi peristiwa lainnya tidaklah sekedar menunjuk
bahwa peristiwa pertama adalah sebab dari peristiwa yang kedua. Kita harus
dapat menjelaskan secara cermat bahwa kedua peristiwa itu memang mempunyai
hubungan yang pasti (necessary connection). Apabila peristiwa kedua
tidak mempunyai hubungan relevan dan pasti dengan peristiwa pertama, maka
bertentangan dengan hukum-hukum
yang telah diketahui.
Comments
Post a Comment