Pidato Bahasa Indonesia - Pidato Singkat Bahasa Indonesia
Pidato Bahasa Indonesia - Pidato Singkat Bahasa Indonesia
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarukatuh
Alhamdulillah hirrabbil ‘alamin,
Washolatu wassalamu ‘ala
ashrafil anbiyai wal mursalin wa’ala ‘alihi waashhabihi ajma’in.
Yang saya hormati....
Serta
teman-teman yang saya sayangi
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini
dalam keadaan sehat wal afiat tanpa adanya
suatu halangan apapun.
Kedua sholawat serta salam kita seantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Yang kita
nantikan syafa’atnya di Yaumul Qiyamah
nanti. Amiiin Ya
Robal ‘Alamiiin.
Dalam kesempatan kali ini saya akan berpidato dengan tema “Iman dan Pembinaan Generasi Muda.” Kemajuan suatu bangsa sangat
bergantung pada generasi penerus bangsa yang tidak lain adalah para pemuda. Suatu bangsa
yang besar harus mampu bersaing dengan bangsa lain dalam hal apa pun. Namun,
bagaimanakah kondisi Bangsa Indonesia saat ini? Masih banyak anak-anak bangsa
yang tidak mampu mengenyam pendidikan karena kemiskinan yang tengah melanda
negeri ini. Lantas, apa yang harus kita lakukan untuk membangun bangsa ini?
Menjadi generasi unggul yang cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia melalui
pendidikan adalah satu jawaban tepat bagi kita untuk membangun bangsa yang
tengah dirundung banyak masalah ini. Pembangunan Nasional merupakan upaya
berkelanjutan untuk memajukan kehidupan bangsa. Modal utamanya adalah generasi
bangsa yang cerdas dan kreatif yang memiliki kepekaan pikiran, daya imajinasi
yang tinggi, rasa keingintahuan, serta kemampuan untuk menemukan atau
menciptakan hal-hal baru. Kejayaan bangsa secara otomatis akan terwujud dengan
adanya dukungan dari para pemuda yang
unggul. Begitu pula sebaliknya, bangsa ini akan hancur apabila generasi
mudanya rusak dan tidak pernah memedulikan masa depan mereka. Langkah nyata
yang telah dilakukan oleh negeri ini dalam rangka mencetak generasi bangsa yang
unggul adalah dengan mencanangkan proram wajib belajar sembilan tahun, yaitu
sampai ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan adanya program wajib belajar sembilan tahun diharapkan dapat
terbentuk generasi penerus bangsa yang tangguh, cerdas, dan kreatif untuk
mengejar ketertinggalan bangsa ini dari bangsa-bangsa lain di dunia. Saat ini
beberapa pemerintah daerah juga telah mencanagkan jam wajib belajar wajib mulai
dari pukul 19.00 sampai dengan pukul 21.00. hal itu dimaksudkan agar pada waktu
tersebut, orangtua berupaya memotivasi putera-puterinya untuk belajar di rumah.
Dengan kerjasama yang baik antara berbagau pihak, impian untuk mencetak
generasi muda yang cerdas dan kreatif bukan sekedar isipan jempol belaka.
Di samping pendidikan, faktor lain yang juga berperan dalam membentuk
generasi bangsa yang berkualitas adalah rasa iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Apa itu iman? Iman adalah kondisi hati yang yakin dengan sesungguhnya
terhadap keberadaan dan kekuasaan Allah SWT. Yakin terhadap kebesaran Allah?
Adakah yang mampu melawan takdir Allah? Adakah yang mampu menyaingi ciptaan
Allah? Jika jawabannya tidak, maka yakinlah dengan sesungguhnya Allah itu ada
dan DIALAH YANG MAHA KUASA.
Lalu bagaimana langkah kita untuk meningkatkan iman dan
takwa? Langkah untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah adalah dengan
mendekatkan diri kepada Allah. Langkah pertma yang dilakukan untuk mendekatkan
diri kepada Allah adalah bertaubat (istigfar). Firman Allah: Surah Al-Hujurat:
Ayat 12
ﺇﻦﷲﺗﻭﺍﺐﺭﺤﻴﻡ ﺝ ﻭﭐﺘﻗﻭﺍﷲ
“Dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat, lagi Maha Penyayang”.
Langkah berikutnya mendirikan shalat dan berdzikir sesudahnya. Allah
mencintai sholat yang tepat pada waktunya dan membenci bagi yang melalaikannya.
Hadits: Dari Ibnu Mas’ud Ra, ia berkata:
“Aku bertanya kepada Nabi SAW: Amal apakah yang paling disukai Allah?
Beliau menjawab: Shalat tepat pada waktunya. Kemudian apa lagi? Beliau
bersabda: Berbuat baik kepada orangtua. Kemudian apa lagi? Beliau bersabda:
Berjihad di jalan Allah”. (HR. Bukhori-Muslim)
Langkah ketiga, senantiasa memohon perlindungan kepada Allah dari godaan
setan yang menjatuhkan iman kita. Langkah ke-empat, mendirikan shalat-shalat
sunnah. Bagi yang menunaikan shalat-shalat sunnah setelah menunaikan
shalat-shalat wajib, akan menjadi orang yang paling dicintai Allah dan apabila
Allah telah mencintai hamba-Nya maka Allah akan menyibukkannya dengan berdzikir
dan taat kepadanya dan Allah akan menjaganya dari setan. Dan menggunakan
seluruh anggota tubuhnya dalam ketaatan dan akan menjadikannya cinta akan
bacaan Al-Qur’an dan dzikir. Itulah orang yang beriman dan bertaqwa.
Merenunglah bahwa kita hidup di dunia ini hanya sementara dan kelak akan
kembali kepada Allah bahwa sampai hari ini kita masih dalam Perlindungan dan
Rahmat-Nya.
Hadirin yang terhormat,
Rasa keimanan dan ketaqwaan akan membentengi seseorang
dari perbuatan-perbuatan tercela. Sebagai contohnya adalah para pejabat yang
terjerat kasus korupsi. Dilihat dari tingkat pendidikannya, seorang pejabat
jelas merupakan orang yang berpendidikan tinggi. Hal ini membuktikan bahwa
factor iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa belum tertanam dalam diri
mereka. Oleh karena itu, generasai muda hendaknya mempunyai rasa iman dan
taqwa, disamping juga cerdas dan kreatif. Kita bisa melihat, mendengar, dan
merasakan bahwa pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal dari
bangsa-bangsa lain di Dunia. Namun, dibalik keterbatasan yang dimiliki,
Indonesia ternyata masih mampu mencetak generasi muda berbakat yang dapat
mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional. Kemampuannya lewat kemenangan
yang diperoleh dalam kompetisi catur tingkat dunia. Prestasi-prestasi tersebut
membuktikan bahwa generasi muda Indonesia sebenarnya mampu bersaing dengan
negara-negara lain di dunia. Itu semua tentu tidak datang dengan sendirinya, perlu kerja keras dan kegigihan untuk dapat meraih prestasi di tingkat
Internasional. Oleh karena itu, sebagai generasi muda, kita tidak perlu merasa
pesimis karena sebenarnya generasi muda Indonesia memiliki potensi yang cukup
besar untuk mengembangkan khasanah keilmuwan melalai kerja keras dan kegigihan.
Prestasi yang telah diraih oleh beberapa generasi muda tersebut hendaknya dapat
memotivasi kita agar lebih giat dalam menuntut ilmu.
Hadirin yang terhormat,
Marilah mulai saat ini, kita
sebagai generasi muda penerus cita-cita bangsa bertekad untuk menjadi generasi
muda yang unggul, kreatif, dan berakhlak mulia dengan usaha keras dan kegigihan
serta diimbangi dengan kepatuhan terhadap ajaran agama. Ingat apa kata pepatah?
Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina. Oleh karena itu, teruslah berusaha
wahai generasi muda demi kemajuan bangsa ini dan janganlah pernah putus asa.
Hadirin yang terhormat,
Demikianlah pidato ini saya sampaikan. Mohon maaf
apabila terdapat tutur kata yang kurang berkenan. Terima kasih atas perhatian
hadirin sekalian. Semoga yang tersampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin ya robbal ‘alamin.
Wabillahi taufiq wal hidayah,
Walhamdulillah hirrabbil ‘alamin
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarukatuh
http://pidato.net/5675_generasi-muda-kreatif
Comments
Post a Comment