Peran Organisasi Islam - Peran Organisasi Islam Di Indonesia - Pembinaan Umat Islam
Peran-Peran
Organisasi dalam Pembinaan Umat
A.
Dalil
mengenai Lembaga Dakwah Islamiyah
Allah SWT telah memberikan
petunjuk, bahwa melaksanakan tugas wajib dakwah islamiyah, sabilillah,
haruslah dengan satu organisasi khusus, harus ada lembaga tersendiri:
“Wahai orang-orang yang beriman. Hendaklah kamu bertakwa
benar-benar kepada Allah, dan janganlah kamu mati kecuali sebagai orang Islam.
Bersatulah kamu sekalian dalam ikatan tali Allah, jangan
bercerai-berai, atau kenangkan nikmat Allah kepadamu di waktu kamu saling
bermusuhan lantas Allah merangkaikan hatimu, sehingga dengan nikmatNya itu kamu
menjadi bersaudara; di waktu kamu sedang berada di tepi jurang malapetaka,
lantas Allah menyelamatkan kamu. Demikian caranya Allah menjelaskan
ayat-ayatnya, semoga kamu mendapat petunjuk...
Perlu ada diantara kamu sekelompok umat yang berdakwah kepada
kebaikan menyuruh makruf mencegah munkar, mereka itulah orang-orang yang
beruntung.
Jangan hendaknya kamu seperti mereka yang bercerai-berai dan
bertingkai pingkai setelah mendapat penjelasan, dan untuk mereka tersedia azab
yang dasyat”.
(Surat Ali Imran/ 3:102-105)
Ayat-ayat dari surat Ali Imran mewajibkan umat Islam agar
mendirikan jamaah khusus, satu organisasi yang bertugas di bidang dakwah (ayat
104), dan organisasi itu haruslah berdiri di atas dua asas pokok; keimanan dan
persaudaraan (ayat 102-103), sehingga dengan dua asa pokok ini jamaah muslimah
akan sanggup menunaikan tugas beratnya dalm kehidupan manusia dan dalam sejarah
kemanusiaan; tugas menyuruh makruf dan mencegah munkar; menegakkan kehidupan
diatas dasar makruf dan membersihkan dari kotoran munkar. Kemudian kepada kaum
muslimin yang berkumpul dalam jamaah itu diperingatkan agar mereka jangan
bercerai-berai dan berselang-sengketa sesamanya (ayat 105), supaya mereka tetap
kuat.
B.
Pengertian
Organisasi Dakwah
Untuk mencapai sasaran dan tujuan dakwah, diperlukan suatu
perangkat yang mampu menentukan gerakan dakwah. Dalam hal ini, diperlukan suatu
organisasi dakwah yang kuat dan mapan sehingga gerakan dan aktivitas dakwah
Islamiyah dapat berhasil memenuhi sasaran dan
tujuan yang hendak dicapai.
Secara umum organisasi atau institusi Islam di Indonesia dapat
dikelompokkan ke dalam dua bagian besar, yaitu organisasi formal dan organisasi
non formal.
Organisasi formal ialah sebuah oraganisasiyang strukturasinya,
eksistensi formal atau statusnya diakui baik oleh kalangan luar maupun kalangan
dalam.
Organisasi nonformal ialah organisasi atau ikatan jama’ah yang
mempunyai ciri-ciri: (1) ikatan anggota dengan organisasi bersifat tidak
formal. Ikatan ini hanya karena ide atau kegiatan saja (2) kepemimpinanya
bersifat fungsional, (3) jama’ahnya bersifat terbuka, heterogen, dan
nonafiliatif.
Dari uraian diatas , dpat diketahui bahwa organisasi dakwah yaitu
usaha dan gerakan dakwah yang dilakukan oleh banyak dan mempunyai susunan yang
teratur untuk mencapai tujuan dengan cara yang baik dan tepat.
Dalam organisasi perlu terdapat hal-hal berikut ini:
1.
Anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga.
2.
Susunan
dan bentuk pengurus.
3.
Struktur
dan pembagian ketja.
4.
Program
kerja dan rencana kerja.
5.
Peraturan-peraturan
yang menyangkut ke luar dan ke dalam dan lain-lain.
Adanya organisasi yang baik dan militan yang mendukung dakwah
Islamiyah adalah suatu keharusan mutlak karena tanpa adanya organisasi yang
demikian, dakwah islamiyah tidak dapat berjalan dengan baik, bahkan kemungkinan
besar akan mandek sama sekali. Berdasarkan jalan ini maka ada pendapat yang
menyatakan bahwa tugas pendukungan terhadap dakwah islamiyah itu terletak di
atas pundak Daulah Islamiyah.
Sebagiaman pada masa Khulafaurrasyidin, organisasi negara yang
mendukung dakwah Islamiyah telah dibina lebih sempurna, telah dijadikan sebagai
suatu nizham yang mempunyai alat-alat perlengkapan dan lembaga-lembaga menurut
ukuran zamannya telah cukup baik.
C.
Pergerakan
Dakwah
-
Urgensi
pergerakan dakwah:
1.
Pergerakan
merupakan inti manajemen dakwah
2.
Fungsi
yang secara langsung berhubungan dengan manusia (pelaksana dakwah dan mubaligh)
3.
Sangat
menetukan kelancaran dakwah yang telah direncanakan dan diorganisir sebelumnya
-
Langkah-langkah
pergerakkan dakwah
1.
Pemberian
motivasi (motivation)
2.
Pembimbingan
(conselling, commanding, leading)
3.
Penjalinan
hubungan (coordination)
4.
Penyelenggaraan
komunikasi (communication)
5.
Pengembangan
atau peningkatan pelaksana (training and development
D.
Peran-Peran
Organisasi Dakwah Islam di Indonesia
Di Indonesia, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang dakwah
cukup banyak. Dalam hal ini lembaga atau institusi keagamaan cukup punya andil
yang besar bagi pengembangan dakwah Islam di Indonesia.
1.
Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah sebuah organisai Islam yang didirkan oleh KH. Ahmad
Dahlan dan kawan-kawan di Yogyakarta, pada tanggal 18 November 1912 M
bertepatan pada 8 Dzulhijjah 1330 H.
Tujuan organisasi Muhammadiyah yaitu menegakkan dakwah Islamiyah
dalam arti seluas-luasny, bidang usahanya mencakup ekonomi, sosial, kesehatan,
pendidikan dan dakwah. Muhammadiyah memiliki banyak sekolah-sekolah formal,
madrasah, rumah sakit, balai pengobatan, rumah yatim piatu, dan panti asuhan.
Universitas-universitas Muhammadiyah banyakyang menyebar di berbagai kota.
Muhammadiyah sebagai organisasi sosial keagamaan telah banyak
berjasa dalam perjuangan negara Indonesia. Diantara tokoh Muhammadiyah yang diakui
pemerintah sebagai pahlawan nasional adalah KH. Ahmad Dahlan, KH. Mas Mansur,
Ny. H. Walidah Ahmad Dahlan, dan H. Fakhruddin.
2.
Nahdlatul
Ulama (NU)
Nahdlatul Ulama (NU) artinya kebangkitan ulama, adalah organisasi
massa Islam yang didirikan oleh para ulama pesantren di bawah pimpinan KH.
Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah, KH. Bisri Syamsuri, KH. Ma’shum Lasem, dan
lain-lain.
Lapangan usaha NU meliputi bidang pendidikan, dakwah, dan sosial.
NU mendirikan pondok pesantren besar yang tersebar di Indonesia, seperti
Pesantren Tebuireng Jombang, Pesantren Peterongan Jombang, Pesantren Tambak
Beras Jombang, Pesantren Lirboyo Kediri, Pesantren Asembagus Situbondo,
Pesantren Kajen Pati, Pesantren Lasem Lembang, Pesantren Kalibeber Wonosodo,
Pesantren Buntet Cirebon, Pesantren Cipasung Tasikmalaya, dan lain-lain. Di
samping pesantren, pendidikan yang dikelola oleh NU adalah sekolah-sekolah
formal dari MI, MTs, MA juga SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi.
Dalam perjalanan sejarahnya NU pernah terjun di bidang politik,
yaitu partai politik Masyumi (1955). Pada saat pergerakan kemerdekaan
Indonesia, peran NU cukup besar. Bahkan diantara para tokoh NU ada yang diakui
sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah RI antara lain: KH. Hasyim Asy’ari,
KH. Wahid Hasyim, KH. Zainal Mustafa, KH. Zainul Arifin.
3.
Majlis
Ulama Indonesia (MUI)
Majlis Ulama Indonesia (MUI) didirikan pada tanggal 26 Juli 1975.
MUI merupakan organisasi Islam yang bergerak dalam bidang dakwah Islamiyah di
Indonesia yang didirikan oleh pemerintah Indonesia. Pengurusnya terdiri dari
berbagai tokoh Islam dari berbagai organisasi yang ada.
Tokoh-tokoh Islam yang pernah menjadi pengurus MUI antara lain:
Prof. Dr. HAMKA, KH. M. Syukri Ghozali, KH. HASAN Basri, Prof. KH. Ali Yafie,
dan Dr. KH. MA. Sahal Mahfuz.
Comments
Post a Comment