Komunikasi Persuasif Menurut Para Ahli - Unsur Komunikasi Persuasif



UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI PERSUASIF
Komunikasi persuasive terdiri dari dua kata yakni komunikasi dan persuasive. Komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Sedang istilah persuasi (persuasion) bersumber dari perkataan latin: Persuasio. Kata kerjanya adalah Persuadere yang dalam bahasa Inggris berarti to persuadee, to induc, to believe, atau dalam bahasa Indonesia: membujuk, merayu.
Sedangkan dalam kamus Popular, kata persuasif dapat diartikan sebagai “sebuah pendekatan untuk dapat meyakinkan, membujuk dengan sebuah argument yang menguraikan suatu masalah atau keadaan yang dibuktikan dengan data-data dan fakta-fakta yang bertujuan untuk mempengaruhi dan agar mereka mau mengikuti atau melakukan sebagaimana yang diharapkan. Jadi, komunikasi persuasive berarti sebagai suatu proses mempengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku orang lain secara verbal dan non verbal.
Ronald L. Applbaum dan Karl W. E. Antatol mengartikan komunikasi persuasive adalah komunikasi yang kompleks, ketika individu atau kelompok mengungkapkan pesan (sengaja atau tidak sengaja) melalui cara-cara verbal maupun non verbal.
Dari pengertian komunikasi persuasif yang telah diuraikan diatas, mka tampak adanya sejumlah unsur-unsur yang ada dalam komunikasi persuasive. Unsur-unsur komunikasi persuasif tidak ada bedanya dengan unsur-unsur komunikasi secara umum, yaitu source (sumber), penerima, pesan, saluran, umpan balik, efek dan lingkungan.
A.    Sumber (Source) dan Penerima
1.      Sumber (source)
Sering disebut juga pengirim (sender). Dalam komunikasi persuasive disebut “persuader”, yaitu “orang atau sekelompok orang yang menyampaikan pesan dengan tujuan untuk mempengaruhi sikap, pendapat, perilaku orang, baik secara verbal maupun non verbal.
A.W. Widjaja mendefinisikan sumber (source) secara lebih pesifik dengan sebutan komunikator adalah “orang yang menyampaikan pesan kepada komunikan”. Komunikator dapat berupa individu yang sedang berbicara, kelompok orang, organisasi komunikasi,seperti surat kabar, radio, televise, film dan sebagainya. Fungsi komunikator adalah menyediakan sumber informasi yang tersedia dan mengolah informasi ini ke dalam suatu bentuk yang cocok bagi kelompok penerima informasi, sehingga kelompok penerima akan memahami isi informasi tersebut. Syarat yang harus dimiliki oleh seorang persuader:
a. Memiliki kredibilitas yang tinggi
b. Memiliki daya tarik
c. Keterampilan berkomunikasi
d. Mempunyai pengetahuan yang luas
e. Sikap
Di dalam melakukan komunikasi kita dapat melihat beberapa gaya komunikator dalam melakukan aksinya (tergantung pada situasi yang mereka hadapi). Gaya komunikator dapat dibagi menjadi empat:
a.       Komunikator yang membangun
b.      Komunikator yang mengendalikan
c.       Komunikator yang melepaskan diri
d.      Komunikator yang menarik diri
2.      Penerima (persuadee)
Persuadee adalah orang atau sekelompok orang yang menjadi tujuan pesan itu disampaikan/disalurkan oleh persuader/komunikator baik secara verbal maupun non verbal. Persuade bisa seorang pembaca surat kabar, pemirsa televise, pendengar radio, seorang pasien, pembaca buku, mahasiswi diruang kuliah, dan sebagainya.
Ada beberapa tipe penerima atau persuade menurut Ehniger, Manroe, dan Gronbeek dalam Principles and Types of Communication yang dikutip oleh Jalaludin Rakhmat adalah sebagai berikut:
a.       Penerima tak sadar yaitu penerima yaitu penerima yang tidak sadar akan adanya masalah atau tidak tahu bahwa perlu mengambil keputusan
b.      Penerima yang apatis yaitu penerima yan tahu akan masalah, tetapi mereka acuh tak acuh terhadap permasalahan tersebut.
c.       Penerima yang tertarik tetapi ragu, yaitu penerima yang tahu dan sadar akan adanya masalah, tahu bahwa perlu mengambil keputusan, tatapi masih meragukan keyakinan yang harus mereka ikuti dan tindakan yang harus mereka jalankan.
d.      Penerima yang bermusuhan yaitu penerima yang sadar bahwa ada problem atau bahwa ada masalah yang harus dibatasi, tetapi mereka menentang usulan yang diajukan oleh pembicara.
Dalam komunikasi dapat di golongkan tiga jenis komunikan yaitu persona, kelompok, dan massa, atau dengan perkataaan lain dari segi sasarannya maka komunikasi dapat berupa:
a.       Komunikasi persona
Komunikasi yang ditunjukkan kepada sasaran yang tunggal, bentuknya dapat berupa tukar pikiran.
b.      Komunikasi kelompok
Komunikasi yang ditunjukkan kepada kelompok tertentu.
c.       Komunikasi massa
Komunikasi yang ditunjukkan kepada massa atau komunikasi yang menggunakan media massa. Massa disini adalah kumpulan orang-orang yang hubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak mempunyai struktur tertentu.
Persuade sangata penting dalam proses penerimaan pesan yang disampaikan oleh persuader, maka ia dituntut untuk mendengarkan, memahami dan kesanggupan untuk mengamalkan. Dismaping itu, keharusan bagi komunikan adalah: ia dapat benar-benar mengerti pesan komunikasi. Pada saat pengambilan keputusan, ia sadar bahwa keputusannya itu sesuai dengan tujuannya. Ia harus sadar bahwa pesan itu bersangkutan dengan kepentingan pribadinya dan mampu untuk menempatinya baik secara mental maupun secara fisik. Bagaimanapun hebatnya komunikator atau persuader dalam menyampaikan pesan, jika komunikan tidak memperhatikan, memahami, maka pesan itu tidak mempunyai makna.
B.     Pesan dan Saluran
1.      Pesan
Pesan adalah informasi yang dioperkan anatara sumber dan penerima. Bentuk pesan dapat bersifat: informatif, persuasif, dan koersif.
a.       Informatif adalah memeberikan keterangan dan kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan sendiri.
b.      Persuasive adalah membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan rupa pendapat atau sikap sehingga ada peubahan.
c.       Koersif adalah memaksa dengan menggunakan sangsi-sangsi. Bentuk yang terkenal adalah agitasi dengan penekanan-penekanan yang menimbulkan tekanan batin dan ketakutan diantara sesamanya dan pada kalangan publik. Koersif ini dapat berbentuk perintah, instruksi dan sebagainya.
2.      Saluran
Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat diterima melalui panca indera dan menggunakan media. Pada dasarnya komunikasi yang sering dilakukan dapat berlangsung menurut dua saluran, yaitu:
a.       Saluran formal, biasanya mengikuti garis wewenang dari suatu organisasi, yang timbul dari tingkat paling tinggi dalam organisasi itu sampai ketingkatan paling bawah. Komunikasi sebaiknya berlangsung dalam dua jalur, yakni dari atas kebawah dan dari bawah ke atas. Di samping saluran yang disebutkan diatas juga terdapat komunikasi yang bersifat mendatar (komunkasi horizontal). Dengan singkat dapat dikatakan bahwa saluran yang dipakai dalam berkomunikasi itu dapat terjadi 3 arah:
1.      Ke atas
2.      Ke bawah
3.      Ke samping
Pengalaman menunjukkan bahwa perintah dan pengarahan yang datang dari atasan tidak banyak menimbulkan halangan dan gangguan. Tetapi sebaliknya kalau yang datangnya dari bawah menuju keatas sering menimbulkan rintangan dan penyimpangan atau macet di tengah jalan. Biasanyaa komunikasi yang salurannya datang dari bawah dapat berbentuk pertanyaan, pengaduan dan keluhan.
b.      Saluran informal, di samping adanya saluran formal terdapat pula saluran informal ini dapat berbentuk desas-desus, kabar angin dan kabar burung. Desas-desus atau kabar angin yang timbul karena orang ingin mengetahui sesuatu yang berhubungan erat dengan dirinya, kelompoknya dan lain-lain. Kelihatannya desas-desus merupakan saluran informasi bagi orang untuk menyatakan keinginannya, rasa takut dan keprihatinan mereka.
C.     Umpan balik dan Effect
1.      Umpan balik
Umpan balik yang sebenarnya adalah salah satu bentuk dari pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media. Meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan. Hal itu menjadi umpan balik yang diterima oleh sumber.
2.      Effect
Effect adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Jika sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai, maka berarti komunikasi berhasil, demikian pula sebaliknya. Efffect ini sesungguhnya dapat dilihat dari:
a.       Personal opinion adalah pendapat pribadi
b.      Public opinion adalah pendapat umum
c.       Mayority opinion adalah pendapat bagian terbesar dari public atau masyarakat
D.    Lingkungan
Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam yakni, lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, dimensi psikologis dan dimensi waktu.
a.       Lingkungan fisik menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis. Komunikasi seringkali sulit dilakukan karena faktor jarak begitu jauh, dimana tidak tersedia fasilitas komunikasi seperti telepon, kantor pos, atau jalan raya.
b.      Lingkungan sosial menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi dan politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi, misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan, adat istiadat, dan status sosial.
c.       Dimensi psikologis adalah pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi. Misalnya menghindari krtik yang menyinggung perasaan oranglain, menyajikan materi yang sesuai dengan usia penerima. Dimensi psiologis ini bisa disebut dengan dimensi internal.
d.      Dimensi waktu
Sedangkan dimensi waktu menunjukkan situasi yang tepat untuk melakukan kegiatan komunikasi. Banyak proses komunikasi tertunda karena pertimbangan waktu. Misalnya musim. Namun perlu diketahui karena dimensi waktu maka informasi memiliki nilai.



DAFTAR PUSTAKA

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Lembaga Penelitian UIN Jakarta Press, Jakarta Selatan, 2007.
H.A.W. Widjaja, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Bumi Aksara, Jakarta, 2008, h. 12.  
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Raja Grafindo, Jakarta, 2005, h. 26.

Comments

Popular posts from this blog

Rekayasa Sosial Adalah - Rekayasa Sosial Contohnya Di Indonesia - Rekayasa Sosial Dalam Perspektif Dakwah

Karya Wisata Adalah - Karya Wisata Menurut Para Ahli

Kriteria Observasi Yang Baik - Kriteria Observasi Yang Baik