Tahap Perubahan Masyarakat - Tahapan Perubahan Dalam Masyarakat
TAHAP-TAHAP PERUBAHAN MASYARAKAT
A.
Tahap-Tahap Pengembangan Masyarakat
Kalau merujuk kepada apa yang dicontohkan Rasulullah ketika
membangun masyarakat, setidaknya harus ditempuh tiga tahap atau proses
pengembangan masyarakat, yakni takwin, tanzim, dan taudi’.
Takwin adalah tahap
pembentukan masyarakat islam. Kegiatan pokok tahap ini adalah dakwah bil lisan
sebagai ikhtiar sosialisasi aqidah, ukhuwah, dan ta’awun, semua aspek tadi,
ditata menjadi instrumen sosiologis. Proses sosialisasi dimulai dari unit
tekecil dan terdekat sampai kepada perwujudan-perwujudan kesepakatan.
Tahap berikutnya adalah tanzim, yakni tahap pembinaan dan
penataan masyarakat, pada fase ini internalisasi dan eksternalisasi islam
muncul dalam bentuk institusionalisasi islam secara komprehensif dalam realitas
sosial. Tahap ini dimulai dengan hijrah nabi ke Madinah.
Bila tahap tadi sudah selesai dijalankan, masuklah tahap ketiga,
yaitu taudi’ adalah tahap keterlepasan dan kemandirin. Pada tahap ini,
umat telah siap menjadi masyarakat mandiri terutama secara manajerial. Bila
tahap ini bisa selamat dilalui, bolehlah berharap akan munculnya suatu
masyarakat islam yang memiliki kualisat yang siap diperbandingkan dengan
kelompok-kelompok masyarakat lain dalam arena pasar bebas nanti.
Gerak modernitas zaman yang sedemikian cepat telah pula menyerat
apa yang dinamakan oleh sosiolog Lyman sebagai the seven deadly sins alias
tujuh dosa maut (Jalaluddin Rakhmat, 1997: 225), yakni (1) ketidak pedulian (2)
nafsu (3) angkara murka (4) kesombongan (5) iri hati (6) lahap (7) kerakusan.
Tujuh hal ini adalah bagian dari problem yang dihadapi masyarakat yang tengah
bergerak menuju ke arah modern.
B.
Tahap-Tahap Manajemen Pengembangan Masyarakat
1.
Perencanaan
Dalam
manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Stephen Robbins dan Mark Coulter mengemukakan banyak tujuan
perencanaan, tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik. Tujuan
kedua adalah mengurangi ketidakpastian. Tujuan ketiga adalah untuk
meminimalisir pemborosan. Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan
dan standart yang digunakan dalam fungsi selanjutnya yaitu proses pengontrolan
dan pengevaluasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses
membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada.
2.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
dalam tahap manajemen pengembangan masyarakat adalah kata lain dari fungsi
manajemen pengorganisasian. Dimana pengertian fungsi
pengorganisasian/organizing adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya
manusia dan sumber daya fisik lain yang dimiliki organisasi untuk menjalankan
rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan organisasi. Dalam kaitan
tahapan pelaksanaan juga ada dua hal yang perlu diperhatikan yakni pertama,
mengorganisasi (Mahendra, 2004: 28-29). Kedua, mengkordinasi yang terdiri
koordinasi dengan eksternal dan koordinasi dengan pihak internal. Adapun
kegiatan dalam pelaksanaan terdiri sosialisasi program, pelatihan tenaga
pengelola program, pemberian bantuan teknis, pelatihan-pelatihan penduduk
lainnya, penyediaan sarana dan prasarana dan lain-lain.
3.
Pelembagaan
Soetomo (2006: 422), bahwa
melaksanakan program yang berorientasi pemberdayaan sehingga berdampak pada
proses yang berkelanjutan tersebut bukan hal yang mudah. Banyak ditemukan bahwa
suatu program atas bantuan/asistensi dari pemeritah maupun non pemerintah
memang dapat mendorong tumbuhnya aktivitas lokal, tetapi aktivitas sosial
berhenti setelah program dari luar tersebut dihentikna.
4.
Monitoring dan evaluasi
Monitoring
dilaksanakan sejak awal kegiatan, terutama pada saat implementasi program.
Tujuan monitoring (pemantauan) untuk melihat atau mengawasi apakah pelaksanaan
program sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, jika terjadi penyimpangan
dapat segera dilakukan perbaikan. Sementara evaluasi dapat pula dilakukan
terhadap proses dan hasil implementasi program, artinya bisa dilakuakn pada
waktu-waktu tertentu (misalnya) per triwulan, per semester, per tahun, dsb) dan
pada akhir kegiatan. Dan tujuan evaluasi program adalah untuk mengetahui sejauh
mana pencapaian tujuan, apa faktor penghambatdan pendukung, dan langkah apa
yang perlu diambil guna perbaikan lebih lanjut. Teknik yang dapat digunakan
dalam evaluasi yaitu diskusi kelompok atau pertemuan masyarakat untuk melakukan
evaluasi.
Comments
Post a Comment