Pendekatan Dalam Penyuluhan - Strategi Penyuluhan Agama - Teknik Penyuluhan Yang Paling Efektif



PENDEKATAN DAN STRATEGI DALAM PENYULUHAN
A.    Pendekatan dalam Penyuluhan
Penyuluhan merupakan jantung hati dari usaha layananan bimbingan secara keseluruhan (Drs. Dewa Ketut Sukardi, 1985:11). Di dalam penyuluhan seorang penyuluh harus berupaya untuk mewujudkan agar masyarakat mampu untuk mengembangkan diri dan menyejahterakan kehidupannya. Penyuluhan juga harus dilakukan oleh penyuluh yang benar-benar ahli dalam bidangnya. Di dalam melakukan penyuluhan, seorang penyuluh juga harus mengetahui pendekatan dan strategi apa saja yang harus dilakukan agar penyuluhan dapat  berjalan dengan lancar.
Penyuluhan sebagai sesuatu aktivitas untuk menghindari dan mengatasi persoalan-persoalan di dalam kehidupan sebenarnya bukanlah merupakan hal yang seluruhnya baru. Perbedaan pendekatan, sebenarnya tidak terlepas dari perkembangan ilmu pada umumnya dan perkembangan dalam lapangan psikologi, khususnya mengenai metodologinya. Adapun pendekatan dan strategi menurut teori ialah:
1.      Pendekatan dan Teknik Penyuluhan Menurut Gestalt
a.       Konsep dasar
Pendekatan penyuluhan ini berpandangan bahwa manusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan. Menurut Gestalt setiap individu memilki kemampuan untuk menerima tanggung jawab pribadi, memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadaran yang akan mengarahkan menuju terbentuknya integrasi atau keutuhan pribadi. Jadi hakikat manusia menurut penyuluhan ini adalah merupakan bagian dari lingkungan dan hanya dapat dipahami dengan lingkungan itu. Mampu mengatur dan mengarahkan hidupnya secara efektif, dapat bertanggung jawab. Dalam pendekatan ini mencakup perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan seperti dendam, kemarahan, kebencian, sakit hati, kecemasan, rasa berdosa, rasa terabaikan. Meskipun tidak bisa diungkapkan,perasaan-perasaan itu diasosiasikan dengan ingatan-ingatan dan fantasi-fantasi.
        Tujuan utama penyuluhan Gestalt adalah membantu masyarakat agar berani menghadapi berbagai macam tantangan maupun kenyataan yang harus dihadap. Masyarakat harus dapat berubah dari ketergantungan lingkungan atau oranglain agar menjadi percaya pada diri, dapat berbuat banyak untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Fokus utama Gestalt terletak pada bagaimana keadaan masyarakat sekarang serta hambatan-hambatan apa yang muncul pada kesejahteraan. Oleh karena itu tugas penyuluh adalah mendorong masyarakat untuk dapat melihat kenyataan yang ada pada dirinya serta mau mencoba menghadapinya. Strategi yang dilakukan oleh penyuluh oleh pendekatan ini ialah mengerahkan tujuan agar masyarakat menjadi matang dan mampu menyingkirkan hambatan-hambatan yang menyebabkan masyarakat tidak dapat hidup sendiri. Penyuluh juga berfungsi untuk melalkukan transisi dariketergantungannya terhadap faktor luar menjadi percaya akan kekuatannya sendiri. Usaha ini dilakukan dengan menemukan dan membuka jalan keluar dari masalah masyarakat.
2.      Pendekatan dan Teknik Penyuluhan menurut Psikoanalisis
a.       Konsep Dasar
Sigmund Freud berpendapat bahwa manusia secara esensial brsifat biologis, terlahir oleh dorongan-dorongan instingtif, sehingga perilaku merupakan fungsi yang didalam kearah dorongan tadi. Manusia juga memiliki sifat kesadaran pada suatu hal yang tidak biasa dan tidak merupakan proses mental yang berciri biasa. Pendekatan ini didasari menurut Freud bahwa kepribadian seseorang mempunyai tiga unsur yaitu, id, ego, dan super ego.
Tujuan utama penyuluhan Freud menolong individu mendapatkan pengertian yang terus-menerus daripada mekanisme penyesuaian diri mereka sendiri. Strategi yang dilakukan dalam pendekatan ini adalah seorang penyuluh harus bersifat adil kepada siapapun masyarakatnya, sehingga masyarakat dapat dengan mudah menyampaikan apa masalahnya.
3.      Pendekatan dan Teknik Penyuluhan menurut Behavioral
a.       Konsep Dasar
Dalam teori ini manusia memulai kehidupannya dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilaku yang kemudian membentuk kepribadian. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh banyak dan macamnya penguatan yang diterima dalam situasi hidupnya. Tingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi terhadap lingkungan. Tujuan dari pendekatan ni adalah penyuluh mampu dan bersedia membantu masalah yang dialami masyarakat dan berupaya mencarikan jalan keluarnya. Strategi yang digunakan dalam pendekatan ini seorang penyuluh harus merumuskan masalah yang dialami masyarakat dan menepatkan apakah ia mampu dalam pemecahannya atau tidak. Penyuluh memegang sebagian besar tanggung jawab khususnya dalam teknik dalam menggunakan dalam penyuluhan. Penyuluh juga harus mengontrol proses kegiatan penyuluhan dan bertanggung jawab atas hasil-hasilnya.[5]
B.     Strategi dalam Penyuluhan
Strategi berasal dari bahasa Yunani yang terhimpun dari dua suku kata yaitu stratos dan agein. Stratos artinya pasukan, sedangkan agein artinya memimpin. Strategi sering diartikan sebagai pola umum yang baiasa dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penyuluhan dapat juga diartikan sebagai kegiatan pemberian bimbingan atau pimpinan kepada objek penyuluhan agar objek tersebut mampu menemukan solusi-solusi yang relevan dengan permasalahan yang dihadapinya. Potensi-potensi yang harus dikembangkan dalam strategi penyuluhan agama ini diantaranya sebagaimana yang diungkapkan oleh M. Yusuf Yunan adalah potensi fisik, potensi spiritual dan potensi intelektual.
Pada strategi layanan penyuluhan hanya menyangkut tentang layanan responsif. Layanan responsif merupakan layanan bantuan atau masalah yang merupakan bantuan dengan segera. Adapun strategi dalam penyuluhan secara menyeluruh adalah:
1.      Memberikan perbaikan dengan pengalaman hidup baru, artinya masyarakat harus dapat merubah kehidupan tanpa melihat asal usul masalah mereka.
2.      Dengan pendekatan umpan balik langsung kepada masyarakat sehingga dapat membantu masyarakat menyadari apa yang telah dikerjakan atau apa yang belum dikerjakan, apa yang telah dipikirkan dan apa yang belum dipikirkan, dan apa yang dirasakan dan apa yang belum dirasakan dalam berbagai situasi.
DAFTAR PUSTAKA

Dewa Ketut Sukardi, 1995, Proses Bimbingan dan Penyuluhan, Rineka Cipta, Jakarta.
Bimo Walgito, 2004, Bimbingan Konseling, C.V Andi, Yogyakarta.
Affifudin, 2012, Bimbingan  dan Penyuluhan, CV Pustaka Setia, Bandung.
Affifudin, 2012, Bimbingan  dan Penyuluhan, CV Pustaka Setia, Bandung.
Affifudin, 2012, Bimbingan  dan Penyuluhan, CV Pustaka Setia, Bandung.

[6]Sutirna, 2013, Bimbingan dan Konseling, CV. Andi Offset, Yogyakarta, h. 112.

Comments

Popular posts from this blog

Rekayasa Sosial Adalah - Rekayasa Sosial Contohnya Di Indonesia - Rekayasa Sosial Dalam Perspektif Dakwah

Karya Wisata Adalah - Karya Wisata Menurut Para Ahli

Kriteria Observasi Yang Baik - Kriteria Observasi Yang Baik