Perencanaan Pembelajaran Menurut Para Ahli - Perencanaan Pembelajaran Menurut Para Ahli

-
Perencanaan Pembelajaran Menurut Para Ahli - Perencanaan Pembelajaran Menurut Para Ahli
Model perencanaan pembelajaran dalam penerapannya terutama untuk kepentingan penyusunan sistem pembelajaran individual. Namun deminkian, langkah yang ditempuh merupakan suatu pola tersendiri, dapat diterapkan untuk kepentingan yang lebih luas atau lebih umum.
Langkah-langkah dalam perencanaan pembelajaran merupakan panduan dalam mengembangkan perencanaan pembelajaran itu, selanjutnya dituangkan dalam bentuk suatu model perencanaan pembelajaran.
1.      Perencanaan Pembelajaran menurut Robert M. Gagne dan Leslie J. Briggs
Pemahaman tentang system pembelajaran sangat besar manfaatnya dalam rangka mendesain dan mengembangkannya. Gagne dan Briggs ( 1977:4 ), memandang bahwa pengembangan dan desain sistem pembelajaran keduanya mempunyai hubungan arti yang erat. Gagne dan Briggs mengemukakan tentang desain system pembelajaran. Menurutnya desain system pembelajaran mempunyai empat belas jenjang. Keempat belas jenjang itu dapat diterapkan dalam penyusunan desain ruang lingkup luas ( level kurikulum), ruang lingkup sempit ( level mata pelajaran ) dan ruang lingkup terbatas ( level pembelajaran )[1]. Keempat belas jenjang itu adalah :
Level kurikulum :
a.       Analisis kebutuhan, tujuan, dan prioritas
b.      Analisis sumber, hambatan dan system penyampaian
c.       Penentuan ruang lingkup ( scope ) dan urutan ( sequence ) kurikulum dan pelajaran-untuk mendesain system penyampaian.
Level Mata-Pelajaran
d.      Menentukan struktur dan urutan pembelajaran
e.       Analisis tujuan kurikuler ( tujuan pembelajaran )
Level Pembelajaran
f.       Perumusan tujuan khusus.
g.      Penyusunan silabus dan rencana pelaksana pembelajaran atau modul.
h.      Penentuan materi dan media pembelajaran
i.        Penentuan langkah dan tekhnik penilaian
Level Kurikulum
j.        Persiapan guru
k.      Evaluasi formatif
l.        Uji coba dan revisi
m.    Evaluasi sumatif
n.      Pelaksanaan

2.      Perencanaan pembelajaran menurut Walter Dick dan Lou Carey
Desain lain yang dapat digunakan, terutama dalam merencanakan, mengembangkan, melaksanakan atau mengevaluasi system pembelajaran adalah yang dikemukakan oleh Dick dan Carey. Perencanaan pembelajaran menurut mereka adalah sebagai berikut :
Identifikasi tujuan pembelajaran.
Analisis Pembelajaran
Identiifikasi Entry behavior dan karakteristik Siswa.
Merumuskan tujuan pembelajaran
Mengembangkan Penilaian Acuan Patokan ( PAP )
Mengembangkan Strategi Pembelajaran
Mengembangkan dan memilih pembelajaran
Desain dan pelaksanaan tes formatif
Revisi Pembelajaran
Evaluasi Sumatif[2]

[1] Lukmanul hakim, Perencanaan Pembelajaran, ( CV. Wacana Prima : Bandung ), 2009, hal.78
[2]Ibid, hal. 80

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Rekayasa Sosial Adalah - Rekayasa Sosial Contohnya Di Indonesia - Rekayasa Sosial Dalam Perspektif Dakwah

-
A.     Rekayasa Sosial Rekayasa sosial merupakan campur tangan atau seni memanipulasi sebuah gerakan ilmiah dari visi ideal tertentu yang ditujukan untuk mempengaruhi perubahan sosial, bisa berupa kebaikan maupun keburukan dan juga bisa berupa kejujuran, bisa pula berupa kebohongan. Rekayasa sosial (social engineering) adalah serangkaian tindakan sistematis untuk melakukan perubahan sosial. Dimulai dari membaca dan memahami realitas sosial, kemudian melakukan perubahan sosial . Rekayasa sosial muncul karena adanya problem-problem sosial. Problem adalah adanya das sollen (yang seharusnya) dan yang das sein (yang nyata). Rekayasa yang kita lakukan karena munculnya problem-problem sosial (social problems) . Sebelum ada problem sosial, tidak akan ada orang berpikir untuk melakukan rekayasa sosial (social engineering) . Problem itu bisa bertaraf sosial dan individual. Problem individual, misalnya bila kita ingin melanjutkan studi, tidak mempunyai uang, kenyataan tidak bisa mel
Read more

Komponen Sikap Terdiri Dari - Komponen Sikap Beserta Contoh

-
Komponen Sikap Terdiri Dari - Komponen Sikap Beserta Contoh Selanjutnya Travers (1977), Gagne (1977) dan Cronbach (1977) menjelaskan bahwa sikap mengandung tiga komponen yang saling berhubungan , yaitu: 1.       Komponen kognitif (keyakinan): yaitu yang berhubungan dengan gejala mengenai pikiran. Ini berarti berwujud pengolahan, pengalaman dan keyakinan serta harapan-harapan individu tentang objek atau kelompok objek tertentu, seperti pengetahuan, kepercayaan atau pikiran yang didasarkan pada informasi, yang berhubungan dengan objek. 2.       Komponen afektif (emosi/perasaan): yaitu proses yang menyangkut perasaan-perasaan tertentu seperti ketakutan, kedengkian, simpati, antipativdan sebagainya yang ditujukan kepada objek-objek tertentu. 3.       Komponen konatif (perilaku/tindakan): yaitu proses tendensi/kecenderungan untuk   berbuat sesuatu kepada objek, misalnya: kecenderungan memberi pertolongan, dan menjauhkan diri. (Sobur 2003 & Ahmadi, 1999). Proses Pembentukan Sik
Read more

Kriteria Observasi Yang Baik - Kriteria Observasi Yang Baik

-
Kriteria Observasi Yang Baik             Suatu kegiatan pengamatan baru dikategorikan sebagai kegiatan pengumpulan data penelitian apabila memiliki criteria sebagai berikut : 1.       Pengamatan digunakan dalam penelitian dan telah direncanakan secara sistematik 2.       Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan 3.       Pengamatan tersebut dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu yang hanya menarik perhatian. 4.       Pengamatan dapat dicek dan dikontrol mengenai validitas dan reliabilitasnya. 5.       Pengamatan di gunakan dalam penelitian dan telah direncanakan secara serius. 6.       Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. 7.       Pengamatan dapat dicek dan dikontrol mengenai keabsahannya. Hal-hal yang penuh diperhatikan dalam melakukan obsetvasi : 1.       Hal-hal apa yang hendak diamati 2.       Bagaimana mencatat pengamatan. 3
Read more